Kantor Dengan Konsep Open Office

kantor, office, open office, konsep open office, kantor open office

Kantor yang menerapkan konsep open office – Ditahun 2015, raksasa sosial media, Facebook resmi membuka kantor pusat terbaru milik mereka, yakni Building 20. Kantor dengan luas 4 hektare yang berlokasi di Menlo Park, California, dan disebut-sebut sebagai kantor dengan konsep open office paling besar sedunia. Akhir-akhir ini, ruang kantor dengan tema open office sedang booming, karena dianggap sebagai interior kantor masa depan yang mengutamakan keterbukaan, profesionalisme, serta bersifat  informal. Meski demikian, banyak juga orang yang meragukan performa karyawan dengan ide tersebut.

Di kantor baru Facebook, Mark Zuckerber, pendiri dan juga CEO, bekerja di ruang terbuka hanya dengan menggunakan meja yang cukup sederhana. Mark tidak memiliki ruangan kerja khusus. Meja kerja bos Facebook itu tidak jauh beda dengan 12.000 karyawan Facebook lainnya. Manurut Mark, konsep kantor Facebook yang didesain serba terbuka ini bukanlah tanpa alasan. Dengan menerapkan konsep yang terbuka ini diharapkan antara karyawan Facebook satu dengan yang lainnya bisa lebih dekat dalam melaksanakan pekerjaan, komunikasi jadi lebih lancar, sehingga tercipta kolaborasi yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna Facebook.

Sebenarnya kantor dengan konsep open office bukanlah hal yang baru, tetapi memang belum umum diaplikasikan. Kata Joshua Siregar, Marketing Director yang juga trainer dari Dale Carnegie, bekerja di kantor yang mengusung konsep open office pasti ada dinamikanya. Dibutuhkan sarana penunjang yang memadai dan kedewasaan dari masing-masing individu supaya bekerja terasa lebih efisien dan juga menyenangkan.

Joshua menjelaskan, salah satu ciri konsep open office adalah tatanan interior kantor yang tidak ada sekat atau pemisah antara karyawan satu dan karyawan lainnya. “meskipun menggunakan sekatsebagai pembatas ruang manajer, umumnya menggunakan sekat berupa dinding kaca sehingga tetap masih terlihat,” ucapnya. Karena hampir tidak menggunakan sekat untuk membatasi masing-masing meja karyawan, konsep open office yang ideal mesti didukung dengan pemilihan konsep beberapa ruangan lainnya yang serasi. Misalnya,  ruang meeting, ruang resepsionis, hingga ruangan loker untuk menyimpan barang-barang pribadi.

Tambah Joshua, open office tidak hanya berhubungan dengan konsep ruangan saja. Hal ini juga berkaitan dengan etos atau budaya perusahaan, termasuk pola manajemen yang sedang dikembangkan oleh perusahaan. Yang menjadi kunci dari kantor dengan konsep open office salah satunya adalah tentang keterbukaan.“Terdapat prinsip equality, poin-poin yang mengedepankan kebersamaan. One for all, all for one. Poin-poin inilah yang akan tercipta dengan penerapan open office ini,” ujarnya.

Masuknya generasi millenium kedalam lingkungan profesional sedikit memengaruhi perubahan gagasan tentang sebuah tempat bekerja. Salah satu tuntutan dari generasi millenium ini adalah struktur yang lebih informal dan tidak kaku. “Tidak hanya itu saja, ada juga wacana tentang pakaian yang lebih santai, hingga jam kerja yang fleksibel,” kata Joshua.

Semua itu secara tidak langsung membuat kantor berkonsep open office menjadi lebih menarik karena dengan desain kantor seperti ini seakan menghilangkan kesan kaku. Harus diakui, kantor konfensional dengan konsep cubicle memang tidak hanya bicara tentang fungsional saja, namun juga perihal status serta birokrasi yang mennyertainya. Konsep open office dirasa meminimalkan birokrasi. (www.femina.co.id)

 

http://ipapa.co.id, Referensi sewa kantor atau rental office space Jakarta

2 responses to “Kantor Dengan Konsep Open Office

  1. Ping-balik: Pro dan Kontra Kantor Open Office | danislexaw·

  2. Ping-balik: Ada Coworking Space Keren di Kantor Pusat Pos Indonesia | danislexaw·

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.